Photo by Kimberly Farmer on Unsplash
Jenis-Jenis Sastra dan Pengertiannya
Apa saja yang Dimaksud Sastra itu
Kreasi sastra ialah ciptaan yang dikatakan dengan komunikatif mengenai tujuan penulis untuk maksud seni. Beberapa bentuk sastra yang ada benar-benar bermacam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna kata 'sastra' ialah karya tulis yang bila dibanding dengan tulisan lain, mempunyai beragam ciri-ciri keunggulan, seperti orisinalitas, keartistikan, keelokan dalam isi dan ungkapannya.
Pengertian sastra datang dari bahasa Sanskerta yang maknanya karangan atau tulisan . Maka, kreasi sastra bisa disebutkan sebagai semua karangan atau tulisan yang memiliki kandungan nilai-nilai kebaikan dan keelokan yang dicatat dalam bahasa yang cantik.
Ada banyak peranan sastra, satu salah satunya untuk mengkomunikasikan beberapa ide dan salurkan perasaan dan pikiran dari pembikin seni manusia.
Sastra tidak cuma untuk seni bahasa saja, namun satu kemahiran dalam memakai bahasa yang berupa dan berharga sastra.
Di lain sisi, ada banyak tipe kreasi sastra yang terkenal, khususnya di Indonesia. Apa beberapa jenis kreasi sastra itu?
Berikut ringkasan mengenai beberapa jenis kreasi sastra dan penuturannya yang harus dipahami.
Jenis-Jenis Sastra
1. Puisi
Puisi ialah tipe sastra yang memiliki bentuk diputuskan dan diatur dengan jeli. Hal tersebut untuk pertajam kesadaran orang berkenaan pengalaman dan menghidupkan respon khusus melalui bunyi, irama, dan arti khusus.
Maka dari itu, kepastian sebuah puisi benar-benar bergantung pada ketentuan pemakaian kata dan kesatuan yang membuatnya.
Puisi dibagi jadi dua, yakni puisi lama dan puisi baru. Puisi lama sebagai puisi yang terlilit oleh beberapa aturan. Sementara, puisi baru sebagai puisi yang tidak terlilit oleh ketentuan atau mempunyai wujud yang lebih bebas dibanding puisi lama.
2. Prosa
Prosa ialah satu antara wujud dari kreasi sastra yang lain dengan puisi. Tetapi, banyak yang berasumsi ke-2 nya sebagai kreasi sastra yang serupa.
Prosa sebagai kreasi sastra yang diatur berbentuk narasi atau cerita. Prosa secara umum sebagai cangkokan dari wujud monolog dengan diskusi.
Bahasa prosa dekat sama kehidupan setiap hari. Dalam kata lain, prosa atau fiksi ialah cerita yang memiliki sifat menerangkan secara tergerai berkenaan satu permasalahan, kejadian, dan sebagainya.
3. Novel
Sebagai satu wujud kreasi sastra yang berupa prosa, novel mempunyai elemen intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel terasa dari bahasa Italia yakni 'novella' yang memiliki arti sebuah cerita atau narasi.
Penulis yang menulis sebuah novel dikatakan sebagai novelis. Isi novel lebih panjang serta lebih kompleks dari isi cerpen dan tidak memiliki batas sistematis dan sajak.
Sebuah novel umumnya bercerita atau memvisualisasikan mengenai kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungan dan sesamanya.
Dalam suatu novel, umumnya pengarang usaha semaksimal kemungkinan memberi instruksi ke pembaca untuk ketahui pesan terselinap seperti deskripsi realitas kehidupan lewat sebuah narasi yang terdapat dalam novel itu.
4. Roman
Roman sebagai narasi panjang mengenai kepahlawanan dan pertalian cinta. Istialah roman berkembang di Jerman, Belanda, Prancis, dan beberapa bagian Eropa dataran lainnya.
Sedikit ada ketidaksamaan di antara roman dan novel, yaitu wujud novel lebih pendek dibandingkan dengan roman, tapi ukuran luas elemen ceritanya hampir serupa.
5. Narasi pendek (cerpen)
Cerpen sebagai wujud kreasi sastra berbentuk prosa naratif yang memiliki sifat fiktif. Didalamnya tidak lebih dari 10.000 kata.
Narasi pendek atau kerap dipersingkat sebagai cerpen ialah satu wujud prosa naratif fiktif. Narasi pendek condong padat dan langsung pada maksudnya dibanding beberapa karya fiksi yang lebih panjang.
Dalam cerita itu sebenarnya ada kejadian lain, tapi kejadian itu tidak diperkembangkan hingga hadirnya sekedar hanya sebagai simpatisan kejadian dasar supaya narasi terlihat lumrah.
Ini memiliki arti dalam cerpen cuman dikonsentrasikan di suatu kejadian sebagai dasar narasi saja.
6. Sinetron
Sinetron ialah tipe sastra berbentuk puisi atau prosa yang mempunyai tujuan memvisualisasikan kehidupan melalui tingkah laku dan diskusi beberapa figur. Biasanya, sinetron direncanakan untuk pertunjukan pentas.
Sinetron sebagai kreasi sastra sebetulnya cuman memiliki sifat sementara, karena dokumen sinetron dicatat sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan begitu, arah sinetron bukan untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi.
Sinetron yang sebetulnya adalah bila sebuah dokumen yang berisi diskusi barusan sudah dipentaskan. Namun, ada naskah-naskah sinetron yang dicatat itu ditempatkan sebagai kreasi sastra.